PERAN GURU BK DI KURIKULUM 2013

Tantangan yang harus segera diluruskan adalah seharusnya guru bimbingan dan konseling (BK) di sekolah adalah konselor yang mendidik, bukan dianggap sebagai “polisi sekolah” atau momok yang ditakuti oleh siswa.
“Peran Guru BK dalam implementasi kurikulum 2013 akan semakin penting, pasalnya di tingkat SMA sederajat penjurusan ditiadakan, diganti dengan kelompok peminatan," tegas guru besar bimbingan dan konseling Prof Mungin Eddy Wibowo, ketika menjadi pembicara pada seminar nasional bimbingan dan konseling di hotel Grasia Semarang, sabtu (4/5).
Menurut beliau, dengan diberlakukannya kelompok peminatan, maka Guru BK memiliki tugas untuk memberikan pendampingan secara intensif kepada siswa. Diharapkan, siswa dapat memilih sesuai dengan kemampuan, bakat, serta minatnya.

"Dengan adanya program kelompok peminatan, maka peran dan tugas Guru BK semakin besar. Karena sejak awal masuk, siswa harus diberikan tentang pentingnya bakat, minat, dan kecenderungan pilihannya, "ujar Prfo Mungin".

Tantangan yang harus segera diluruskan adalah seharusnya guru bimbingan dan konseling  PERAN GURU BK DI KURIKULUM 2013Ketua Umum Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) itu juga menegaskan, ke depan, peran dan tanggung jawab Guru BK terhadap siswa SMP juga harus lebih nyata. Guru BK harus mulai mengamati dan mendampingi anak sejak kelas satu. "Harus dilihat dan didampingi, anak tersebut senang dan minat pada mapel apa. Untuk mengarahkan studi lanjutannya, ke SMA atau SMK", kata Mungin.

Perubahan dan penyempurnaan kurikulum, menurut ketua panitia semianar MTh Sri Hartati MPd Kons adalah hal yang lumrah, akan tetapi persepsi yang berkembang di masyarakat dan isu-isu yang mengemuka membuat keresahan, kebingungan, dan bahkan kepanikan termasuk bagi Guru BK. "seminar nasional ini diusahakan tidak hanya sebatas teoritis belaka, tapi bagaiamana menyusun rencana aksi yang berbasis pada peminatan siswa, kata Tatik.

Tidak hanya itu, seminar yang diikuti 400 peserta yang terdiri dari Dosen, Guru, Konselor profesional, Kpala dan Pengawas sekolah, serta mahasiswa BK ini bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang posisi BK dalam kurikulum 2013, mengembangkan wawasan dan meningkatkan kompetensi konselor dalam menghadapi kurikulum 2013, mengetahui fungsi dan peran BK dalam kurikulum 2013, dan menjadikan kurikulum 2013 sebagai momentum untuk semakin mengokohkan BK sebagai sebuah profesi yang mapan.

"Dengan demikian peserta dapat mengetahui bagaimana Guru BK memberikan pendampingan dan arahan kepada siswa secara berkelanjutan , bagaimana Guru BK mengidentifikasi apa yang diminati dan masalah siswa, serta bagaimana metode monitoring dan konseling yang seharusnya dilakukan sesuai kurikulum baru ini", katanya.

Pembicara lain pada seminar yang diselingi pentas musik dai jurusan BK Unnes "B Coustic" ini dalah Staf Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Maria Widiani MA Phd.

Sumber : UNNES


Sumber https://www.maribelajarbk.web.id/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel