Vladimir Vasilevich Markovnikov - Penemu Hukum Markovniko
Friday, September 5, 2014
Setelah lulus pada tahun 1860 beliau pergi ke Jerman. selama dua tahun beliau belajar kepada Richard Erlenmeyer dan Hermann Kolbe. Kemudian beliau kembali ke Rusia, dan menjadi Profesor Butlerov di Universitas Kazan. Setelah terjadi konflik di Universitas tersebut, akhirnya beliau menjadi profesor di Odessa pada 1971 dan 2 tahun akhirnya beliau menetapkan karirnya di Universitas Moskow.
Markovnikov dikenal dalam memprediksi regiochemistry dalam reaksi adhisi hidrogen halida, asam sulfat, air, amonia, dan untuk alkena asimetris. Hal tersebut lebih dikenal sebagai Kaidah atau Hukum Markovnikov yang dikembangkan pada tahun 1869. Karena beliau menolak menerbitkan penemuannya dalam bahasa asing, sehingga temuannya tidak dikenal di luar Rusia sampai 1899. Hukum Markovnikov berguna dalam memprediksi struktur molekul produk reaksi samping.
Vladimir Vasilevich Markovnikov juga memberikan kontribusi dengan struktur molekul siklik. Ia berpikir bahwa hanya enam atom cincin, tapi Markovnikov memperluas pandangan ini dengan menyiapkan cincin dengan empat atom karbon pada tahun 1879 dan kemudian tujuh atom karbon pada tahun 1889. Markovnikov juga berkontribusi dalam bidang kimia organik, beliau menunjukkan bahwa asam butirat dan isobutirat memiliki rumus kimia yang sama tetapi struktur berbeda, yang disebut isomer.
Vladimir Vasilevich Markovnikov meninggal Pada usianya yang ke 66, yaitu pada tanggal 11 Februari 1907, beliau meninggal dunia di St Petersburg, Rusia.
Penemuan Markovnikov di bidang Kimia
Aturan Markovnikov dalam kimia Organik dirumuskan Vladimir Vasilevich Markovnikov pada tahun 1870. Aturan tersebut berdasarkan aturan Zaytsef, yang menyatakan bahwa alkena yang memiliki gugus alkil yang terbanyak pada atom-atom karbon ikatan rangkapnya, terdapat dalam jumlah terbesar dalam campuran produk eliminasi (alkena yang tersubsitusi lebih melimpah).
Pada aturan Markovnikov, "Ketika sebuah alkena tidak simetris bereaksi dengan hidrogen halida memberikan alkil halida, hidrogen menambah karbon dari alkena yang memiliki sejumlah besar substituen hidrogen, dan halogen ke karbon yang alkena dengan jumlah lebih sedikit dari substituen hidrogen”.
Aturan Markovnikov
Aturan Markovnikov dalam kimia organik, berkaitan dengan reaksi adisi pada alkena asimetris (tidak simetris). Alkena asimetris adalah alkena seperti propena dimana gugus-gugus atau atom-atom yang terikat pada kedua ujung ikatan rangkap C=C tidak sama. Sebagai contoh, pada propena terdapat satu atom hidrogen dan sebuah gugus metil pada salah satu ujung, tetapi terdapat dua atom hidrogen pada ujung yang lain dari ikatan rangkap.
Jika sebuah alkena tak simetris diadisi HX, akan diperoleh dua kemungkinan, dan biasanya satu produk lebih melimpah dari produk yang lain. Dalam adisi HX pada alkena asimetris, H+ dari HX menuju ke atom C ikatan rangkap yang telah lebih banyak mengikat atom H.
Aturan Markovnikov menyatakan bahwa dengan penambahan asam protik HX pada alkena, menyebabkan hidrogen asam (H) terikat pada atom karbon dengan substituen alkil yang lebih sediki, dan halida (X terikat pada atom karbon dengan substituen alkil lebih banyak). Atau, aturan tersebut dapat dinyatakan dengan hidrogen asam ditambahkan ke atom karbon yang memiliki jumlah atom hidrogen lebih banyak (kaya atom hidrogen) sedangkan halida (X) ditambahkan ke atom karbon dengan yang jumlah atom hidrogennya sedikit (miskin atom hidrogen).
Dasar kimia dari Kaidah Markovnikov adalah pembentukan karbokation yang paling stabil selama proses adisi. Adisi ion hidrogen untuk satu atom karbon pada alkena menghasilkan muatan positif pada atom karbon lainnya, sehingga terbentuk karbokation intermediet.
Atom H dari HX akan terikat pada atom C yang berikatan rangkap yang mengikat H lebih banyak atau atom H dari HX akan terikat pada atom C yang berikatan rangkap yang mengikat gugus alkil yang lebih sederhana. Atom X akan cenderung terikat pada atom karbon yang mengikat gugus alkil yang lebih panjang (kecuali bila ada pengaruh gugus lain yang berpengaruh terhadap muatan atom C pada ikatan rangkap).
Penalaran Markovnikov
Markovnikov merumuskan aturan berdasar pengamatan eksperimen, Adisi HX pada alkena dirujuk sebagai reaksi regioselektif (Latin: regio berarti arah), suatu reaksi dimana satu arah adisi pada alkena tak simetris lebih melimpah dari dari yang lain. Selektifan ini menghasilkan karbokation antara yang lebih stabil dari antara dua yang mungkin.
Contoh mekanisme reaksi adisi, sebagai berikut :
Tahap 1: Pembentukan sebuah karbokation |
Tahap2: Ion halida (X) dari HX akan terikat pada karbokation |
1) karbokation primer; tak stabil, berenergi tinggi;
2) karbokation sekunder, lebih stabil, bernergi lebih rendah.
Keadaan-keadaan transisi menuju ke zat-antara (intermediet) ini mempunyai karakter karbokation. Oleh karena itu karbokation sekunder memiliki keadaan–transisi yang berenergi lebih-rendah dan dengan laju pembentukan yang lebih cepat.
Karbokation akan menjadi stabil jika ada subtituen disekitarnya dapat menyumbangkan elektron, karena adanya efek induksi dan Hiperkonjugasi.
Pada tahap pembentukan karbokation juga dapat terjadi reaksi penataan ulang untuk menghasilkan karbokation yang lebih stabil. Reaksi pembentukan karbokation berlangsung lambat dan menjadi tahap penentu laju reaksi. Produk utama dari reaksi adisi dibentuk dari salah satu intermediet yang lebih stabil.
Sumber:
Vladimir Vasilevich Markovnikov (1837 - 1904)
en.wikipedia.org Sumber https://blogpenemu.blogspot.com/