Kapan Bayi Boleh Minum Madu dan Habbatussauda'?

Ada penelitian yang menyatakan bahwa bayi usia dibawah satu tahun sebaiknya jangan diberikan madu terus-menerus apalagi dalam takaran banyak, karena:
  1. Bayi belum memiliki pencernaan yang sempurna, enzim-eznim pencernaan yang mengolah makanan juga belum sempurna. Selain itu sistem kekebalan tubuh juga belum sempurna untuk melawan kuman yang masuk melalui makanan.
  2. Madu kemungkinan besar mengandung spora botulisme yang bisa menyebabkan keracunan pada bayi. Kontaminasi spora botulisme bisa terjadi terjadi ketika lebah melakukan tugasnya, menyebarkan putik sari ke tanah dan menghisap sari bunga.
  3. Sebaiknya bayi diberikan ASI ekslusif selama 6 bulan pertama
Adapun mengenai kurma, habbatus sauda dan air zam-zam maka perlu dilakukan peneltian lebih lanjut walaupun secara kandungan tidak berbahaya. Perlu penelitian apakah jika diberikan sekali-kali atau terus-menerus berbahaya atau tidak. Perlu juga diteliti berapa dosis maksimalnya.

Khusus habbatus sauda perlu ditekankan karena habbatus sauda mengandung bahan aktif seperti thymoquinone (TQ), dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone (THQ) dan thymol (THY).

Secara umum pencernaan bayi sudah mulai sempurna pada umur 6 bulan (ada yang menyatakan 4 bulan) maka sudah boleh diberikan makanan selain ASI. Akan tetapi makanan tersebut juga harus dipilih-pilih yang sesuai dengan bayi.

Oleh: dr. Raehanul Bahraen (Alumni Fakultas Kedokteran UGM, sedang menempuh spesialis patologi klinik di Fakultas Kedokteran UGM) dalam konsultasisyariah.com

Sumber http://www.zulfanafdhilla.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel