Orang Tua Siswa Miskin Diminta Proaktif Daftarkan BSM
Friday, June 21, 2013
Pemerintah pada tahun ini kembali menyalurkan dana bantuan siswa miskin (BSM). Mekanisme penyalurannya sedikit berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika pada tahun lalu sekolah yang melakukan pendataan siswa miskin maka pada tahun ini orang tua siswa miskin diminta proaktif mendaftarkan anaknya mengikuti program BSM.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, pemerintah mendorong orang tua siswa miskin untuk mendaftarkan anaknya mengikuti program BSM. Dia mengatakan, kepala rumah tangga pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) diminta mendaftarkan anaknya ke sekolah tempat siswa terdaftar untuk dicalonkan sebagai menerima BSM.
“Ini dilakukan untuk memberikan rangsangan kepada orang tua mengirimkan anaknya ke sekolah,” katanya pada Sosialisasi Kebijakan Pengurangan Subsidi BBM dan Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S), serta Program Khusus Lainnya di Hotel Merlyn Park, Jakarta, Kamis, (20/06/2013).
Musliar mengatakan, KPS sudah dikirim dan diharapkan paling lambat diterima keluarga sasaran pada akhir Juni. Orang tua, kata dia, kemudian menyerahkan KPS disertai dengan kartu keluarga ke sekolah. “Selanjutnya, kepala sekolah/madrasah menentukan calon penerima BSM berdasarkan KPS,” katanya.
Musliar menyebutkan, alokasi dana BSM berdasarkan APBN-P 2013 sebanyak Rp 7,43 triliun bagi 16,6 juta siswa. Kemdikbud, kata dia, akan menyalurkan sebanyak Rp 6,04 triliun bagi 13,53 juta siswa, sedangkan Kementerian Agama (Kemenag) akan menyalurkan sebanyak Rp 1,39 triliun bagi 3,07 juta siswa. “Jumlah ini belum termasuk untuk tambahan sasaran beasiswa BIDIK MISI sebanyak Rp. 100,8 miliar (Kemdikbud Rp 53,4 miliar dan Kemenag Rp 47,4 miliar),” katanya.
Adapun satuan biaya BSM berdasarkan APBN-P 2013 mengalami kenaikan dibandingkan APBN 2013. Alokasi per siswa per tahun masing-masing pada jenjang sekolah dasar (SD) naik dari Rp 360 ribu menjadi Rp 450 ribu, sedangkan pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) naik dari Rp 560 ribu menjadi Rp 750 ribu. Adapun pada jenjang sekolah menengah atas sederajat tidak mengalami kenaikan yaitu Rp 1 juta.
Musliar mengatakan, setelah APBN-P 2013 cair, penyaluran BSM segera dilakukan. Dia mengatakan, pemberian BSM akan dilakukan dalam dua tahap. Untuk semester pertama pada akhir September mendatang, siswa akan menerima setengah dari alokasi BSM ditambah manfaat yang diberikan hanya satu kali. “Semua penerima BSM APBN-P 2013 menerima tambahan manfaat sebesar Rp 200 ribu/siswa,” katanya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin menyatakan, BSM yang diberikan bagi siswa madrasah berperan sangat signifikan. Dia menyebutkan, dari sebanyak 8,3 juta siswa madrasah, sebanyak 40 persen siswa madrasah adalah siswa miskin. Adapun siswa yang mendapatkan BSM sebanyak 3 juta atau 39,8 persen
sumber : http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/1452 Sumber https://www.smk-grobogan.net/
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, pemerintah mendorong orang tua siswa miskin untuk mendaftarkan anaknya mengikuti program BSM. Dia mengatakan, kepala rumah tangga pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) diminta mendaftarkan anaknya ke sekolah tempat siswa terdaftar untuk dicalonkan sebagai menerima BSM.
“Ini dilakukan untuk memberikan rangsangan kepada orang tua mengirimkan anaknya ke sekolah,” katanya pada Sosialisasi Kebijakan Pengurangan Subsidi BBM dan Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S), serta Program Khusus Lainnya di Hotel Merlyn Park, Jakarta, Kamis, (20/06/2013).
Musliar mengatakan, KPS sudah dikirim dan diharapkan paling lambat diterima keluarga sasaran pada akhir Juni. Orang tua, kata dia, kemudian menyerahkan KPS disertai dengan kartu keluarga ke sekolah. “Selanjutnya, kepala sekolah/madrasah menentukan calon penerima BSM berdasarkan KPS,” katanya.
Musliar menyebutkan, alokasi dana BSM berdasarkan APBN-P 2013 sebanyak Rp 7,43 triliun bagi 16,6 juta siswa. Kemdikbud, kata dia, akan menyalurkan sebanyak Rp 6,04 triliun bagi 13,53 juta siswa, sedangkan Kementerian Agama (Kemenag) akan menyalurkan sebanyak Rp 1,39 triliun bagi 3,07 juta siswa. “Jumlah ini belum termasuk untuk tambahan sasaran beasiswa BIDIK MISI sebanyak Rp. 100,8 miliar (Kemdikbud Rp 53,4 miliar dan Kemenag Rp 47,4 miliar),” katanya.
Adapun satuan biaya BSM berdasarkan APBN-P 2013 mengalami kenaikan dibandingkan APBN 2013. Alokasi per siswa per tahun masing-masing pada jenjang sekolah dasar (SD) naik dari Rp 360 ribu menjadi Rp 450 ribu, sedangkan pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) naik dari Rp 560 ribu menjadi Rp 750 ribu. Adapun pada jenjang sekolah menengah atas sederajat tidak mengalami kenaikan yaitu Rp 1 juta.
Musliar mengatakan, setelah APBN-P 2013 cair, penyaluran BSM segera dilakukan. Dia mengatakan, pemberian BSM akan dilakukan dalam dua tahap. Untuk semester pertama pada akhir September mendatang, siswa akan menerima setengah dari alokasi BSM ditambah manfaat yang diberikan hanya satu kali. “Semua penerima BSM APBN-P 2013 menerima tambahan manfaat sebesar Rp 200 ribu/siswa,” katanya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin menyatakan, BSM yang diberikan bagi siswa madrasah berperan sangat signifikan. Dia menyebutkan, dari sebanyak 8,3 juta siswa madrasah, sebanyak 40 persen siswa madrasah adalah siswa miskin. Adapun siswa yang mendapatkan BSM sebanyak 3 juta atau 39,8 persen
sumber : http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/1452 Sumber https://www.smk-grobogan.net/