Mengenal Kearifan Raja Faisal bin 'Abd al 'Aziz Al Sa'ud
Monday, December 24, 2012
http://youtu.be/xC3p8C5X_ew
Faisal bin 'Abd al 'Aziz Al Sa'ud (1906 - 25 Maret 1975) adalah Raja Arab Saudi yang menjabat mulai tahun 1964 hingga tahun 1975. Raja Faisal lahir di Riyadh dan merupakan anak keempat Raja Abdul Aziz Al Saud. Faisal juga keturunan langsung syaikh Muhammad Abdul Wahhab melalui ibunya. Di antara keluarganya, pendidikan Faisal terutama pendidikan agama tergolong menonjol.

Related
Dalam pidato penobatannya Faisal mengatakan, "Saya memohon kepada Allah semoga berkenan melindungi kita. Kiranya kita sekarang dapat memulai sebuah pekerjaan besar di atas suatu landasan yang kuat. Al-Qur'an tidak pernah menghalangi kemajuan. Allah senang kepada umatnya yang kuat. Mari kita lipatgandakan setiap usaha di semua bidang kehidupan untuk menyejahterakan kehidupan rakyat dan meletakkan negara dalam kedudukan yang terhormat."
Faisal dikenal sebagai raja yang shalih dan sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Dia lebih mengutamakan kepentingan rakyat (pro poor) daripada mengikuti ambisi pribadi dan golongan untuk memupuk emas dan tahta. Apalagi untuk korupsi. Hal ini terlihat ketika tahun 1967 Raja Faisal menghapus program perbudakan dengan cara membayar budak-budak sewaan dari tangan majikan-majikannya. Ia rela membayar hingga 2800 dollar hanya untuk seorang budak. Raja Faisal juga melakukan penghematan kas kerajaan dengan menarik 500 mobil Cadillac milik istana. Dananya digunakan untuk membangun sumur raksasa sedalam 1200 meter yang kemudian menjadi sumber mata air rakyat di lahan-lahan tandus di Semenanjung Arab.
Dengan penuh izzah Raja Faisal berkata,
"Tidak akan ada perdamaian sebelum Israel mengembalikan tanah-tanah Arab yang dirampas pada tahun 1967!"Alhasil Nixon pulang ke negaranya dengan tanpa hasil. Penolakan itu jelas membuat Amerika merasa geram. Diam-diam mereka merencanakan sebuah operasi untuk menyingkirkan Raja Faisal.
Pada tanggal 25 Maret 1975 Faisal wafat, dibunuh oleh keponakannya sendiri Faisal bin Mus'ad di istananya. Mus'ad menyamar sebagai seorang delegasi Kuwait yang menunggu untuk bertemu dengan Raja Faisal. Saat Raja Faisal berjalan ke arahnya untuk menyambut, Faisal bin Musad mengeluarkan sepucuk pistol dan kemudian menembakkannya ke tubuh Raja Faisal sebanyak tiga kali. Penyelidikan resmi menyatakan pembunuhan itu dilakukan atas inisiatif Faisal bin Mus'ad sendiri. Namun banyak orang yakin, Amerika dengan CIA-nya berperan sebagai dalang pembunuhan itu.
Edited by Akhiy (@Zulfan_Afdhilla)
website: www.IndoINT.blogspot.com
Selanjutnya di www.almuwahhidunsunni.blogspot.com
Sumber http://www.zulfanafdhilla.com/