Metabolisme
Sunday, September 9, 2012
· mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme;
· mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat;
· menjelaskan keterkaitan antara proses metabolisme karbohidrat dengan metabolisme lemak dan protein.
A. Enzim
Enzim adalah zat yang dapat mempercepat reaksi dalam sel makhluk hidup. Enzim tersusun atas senyawa protein dan nonprotein.
1. Komponen Enzim
a. Apoenzim, merupakan bagian enzim aktif yang tersusun dari protein.
b. Gugus prostetik, merupakan gugusan yang tidak aktif, berupa unsur-unsur logam, seperti Fe2+, Mn2+, Mg2+, atau Na+ yang disebut kofaktor. Gugus prostetik juga dapat berupa bahan organik, bukan protein, seperti vitamin B yang disebut Koenzim.
2. Sifat-sifat Enzim
a. Biokatalisator. Enzim berfungsi mempercepat reaksi kimia. Proses percepatan reaksi kimia oleh enzim dengan cara menurunkan energi aktivasinya.
b. Merupakan suatu protein yang dipengaruhi suhu dan pH. Pada suhu rendah, protein enzim mengalami koagulasi dan pada suhu tinggi mengalami denaturasi. pH yang tidak cocok dapat menyebabkan ionisasi dari gugus karboksil dan amin serta menyebabkan denaturasi.
c. Bekerja Spesifik. Setiap enzim hanya berfungsi untuk satu senyawa (substrat) tertentu saja. Contoh enzim maltase hanya dapat memecah maltosa menjadi glukosa.
d. Bersifat Bolak Balik. Enzim ikut bereaksi dan terbentuk kembali pada akhir reaksi.
e. Kerja enzim dipengaruhi lingkungan. Inhibitor mempunyai struktur mirip substrat dan dapat bergabung dalam reaksi enzimatik, sehingga aktivitas enzim menjadi terganggu. Inhibitor yang menghambat kerja enzim pada sisi aktif disebut inhibitor kompetitif, sedang yang menghambat kerja enzim pada sisi pasif disebut inhibitor nonkompetitif.
3. Mekanisme Kerja Enzim
Kerja enzim bersifat reversible (berlangsung dua arah bolak-balik). Ada dua teori mekanisme kerja enzim, yaitu:
a. Teori Gembok Kunci (lock and key): substrat dan enzim sesuai seperti gembok dan kuncinya.
Gambar 2.1 Cara Kerja Enzim berdasarkan Teori Gembok Kunci
b. Teori Induksi Pas (Induced fit): substrat terikat pada sisi aktif enzim. Saat berikatan, enzim berubah bentuk agar sesuai dan cocok dengan substrat sehingga terbentuk kompleks enzim–substrat.
Gambar 2.2 Cara Kerja Enzim berdasarkan Teori Induksi Pas
B. KATABOLISME
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan/penguraian senyawa kompleks (organik) menjadi sederhana (anorganik) yang akan menghasilkan energi.
1. Respirasi Aerob: respirasi yang menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi.
Respirasi aerob secara garis besar dapat dibedakan menjadi 3 tahap utama (glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs) dan 1 tahap transisi (transpor elektron).
a. Glikolisis: peristiwa pemecahan satu molekul glukosa (6 atom C) menjadi asam piruvat (3 atom C) yang berlangsung di sitosol sitoplasma.
b. Dekarboksilasi Oksidatif: peristiwa pelepasan gugus karboksil dari asam piruvat (2 C3) dan penambahan molekul KoA sehingga menghasilkan asetil KoA (2 C2) dalam suasana aerob yang berlangsung di membran krista mitokondria.
c. Siklus Krebs (Daur Asam Sitrat): siklus pemecahan asetil KoA menjadi CO2 yang berlangsung secara anaerob di dalam matriks mitokondria. Hasil akhir siklus ini adalah 4 CO2, 6 NADH2, 2 FADH2 dan 2 ATP.
d. Sistem Transpor Elektron: peristiwa pelepasan elektron berenergi tinggi dari NADH2 dan FADH2 pada glikolisis, dekarboksilasi oksidatif dan siklus Krebs untuk menghasilkan ATP dan H2O, yang berlangsung di membran krista dalam suasana aerob.
Setelah dicermati masing-masing tahapan respirasi aerob di atas, maka secara sederhana dapat ditulis reaksi kimianya: C6H12O6 + 6 O2 ® 6 H2O + 6 CO2 + 38 ATP
2. Respirasi Anaerob: respirasi yang tidak menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi. Respirasi anaerob pada sel ragi (Saccharomyces) menggunakan asetaldehid sebagai penerima hidrogen dan menghasilkan alkohol dan CO2. Persamaan reaksi respirasi anaerob pada sel ragi (fermentasi alkohol):
C6H12O6 ® 2 CH3CH2OH + 2 CO2 + 2 ATP
glukosa etanol
C. ANABOLISME
Anabolisme merupakan proses penyusunan senyawa-senyawa anorganik menjadi senyawa-senyawa organik.
1. Fotosintesis: peristiwa pembentukan glukosa yang berasal dari penggabungan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) yang berlangsung di dalam kloroplas dengan menggunakan energi cahaya matahari. Reaksi fotosintesis terjadi di dalam organel sel yang disebut kloroplas. Pada proses fotosíntesis terjadi tahapan reaksi:
a. Reaksi Terang
1) berlangsung di dalam grana kloroplas;
2) terjadi tahapan: aktivasi klorofil, fotolisis air, pembentukan ATP;
3) hasil: senyawa NADPH2, ATP dan O2.
b. Reaksi Gelap
1) berlangsung di dalam stroma;
2) terjadi tahapan:
· fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat menjadi APG (asam fosfogliserat);
· pembentukan senyawa ALPG (aldehid fosfogliseraldehid);
· pembentukan glukosa;
3) hasil: senyawa glukosa, O2, dan H2O
2. Kemosintesis: peristiwa penyusunan bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi kimia oleh organisme kemoautotrof. Contoh organisme kemoautotrof adalah Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter. Contoh persamaan reaksi kemosintesis pada bakteri nitrit adalah:
Nitrosomonas
Nitrosococcus
2 NH3 + 3 O2 → 2 HNO2 + 2 H2O + ATP
Sumber https://www.generasibiologi.com/